PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
Nama Diklat :
Merawat dan memperbaiki mesin bubut
Tujauan Diklat :
Peserta dapat melaksanakan perawatan peralatan dan pembongkaran mesin
bubut dan merakit kembali dengan kalibrasi yang benar serta dengan
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja
Diskripsi materi :
1. Keselamatan
dan kesehatan kerja
2. Perawatan peralatan/ fasilitas
3. Pembongkaran
mesin bubut
4. Perakitan
/ uji kelayakan dan kalibrasi
Kerangka
Program Diklat
No
|
Materi
|
Jumlah
jam
|
1
|
Kesehatan
dan keselamatan kerja
Ø Tatacara
pada bengkel mekanik
Ø Perlengkapan
kerja
Ø Pengamanan
kerja pada permesinan
|
5
|
2
|
Perawatan
peralatan
Ø Perawatan
dan perbaikan
Ø Pengenalan
bagian permesinan
Ø Pelumasan
Ø Identifikasi
permasalahan (mesin bubut )
|
5
|
3
|
Overhaul
Ø Perawatan
& perbaikan mesin bubut
Ø Melepas
komponen
Ø Membersihkan
komponen
Ø Merawat/
memperbaiki/ mengganti komponen
Ø Merakit
komponen
Ø Uji fungsi
/ kelayakan
|
50
|
PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
I.
TUJUAN
2. Peserta pelatihan dapat memahami
prinsip kerja mesin-mesin konvensional,
3. Peserta pelatihan dapat mengetahui
bagian bagian pada mesin yang harus diganti
4. Peserta pelatihan dapat menerapkan
cara perawatan yang baik pada mesin mesin konvensional
II.
TEORI DASAR PERAWATAN
Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu produk atau barang memperbaikinya
sampai pada kondisi yang dapat diterima.
HUBUNGAN PERAWATAN DENGAN SISTEM PRODUKSI
Alasan pentingnya dilakukan pekerjaan perawatan ?
1. Agar alat tersebut siap dipakai pada
saat yang diperlukan.
2. Agar kemampuan kinerja suatu alat
tetap dalam kondisi yang baik, secara teknis maupun ekonomis.
3. Agar umur pakai dari alat tersebut
dapat diperpanjang.
BENTUK
PEMELIHARAAN
a. Pemeliharaan terencana adalah
pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan,
pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
b. Pemeliharaan pencegahan adalah
pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau
terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan
bagian-bagian lain yang tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
c. Pemeliharaan korektif adalah
pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan
dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima.
d. Pemeliharaan jalan adalah
pemeliharaan yang dapat dilakukan selama mesin dipakai.
e. Pemeliharaan berhenti adalah
pemeliharaan yang hanya dapat dilakukan selama mesin berhenti.
f. Pemeliharaan darurat adalah
pemeliharaan yang perlu segera dilakukan untuk mencegah akibat yang serius.
STRATEGI PERAWATAN
1. BREAK DOWN MAINTENANCE
Suatu pekerjaan yang dilakukan terhadap suatu
alat/fasilitas berdasar perencanaan sebelumnya yang diduga telah mengalami
kerusakan.
2. SCHEDULE MAINTENANCE
Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan
maintenance dan kejadian-kejadian yang menyertainya.
3. PREVENTIVE MAINTENANCE
Suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada alat / fasilitas lebih lanjut.
III.
TEORI DASAR
PELUMASAN
Pelumasan
Dan Pencegahan Korosi
Pelumasan dan pencegahan korosi pada suatu instalasi
mesin merupakan hal yang teramat penting. Kenyataan menunjukkan bahwa kerusakan
suatu instalasi mesin, selain pemakaian yang tidak benar juga disebabkan oleh
pelumasan pencegahan korosi yang salah.
Mesin-mesin perkakas dan motor-motor penggerak yang
dirancang, dengan sangat teliti, baik dari segi bahan dan pengerjaannya, jika
pelumasan dan pencegahan korosi tidak diperhatikan, mesin-mesin tidak akan
berfungsi dengan baik dan akan berumur pendek.
Jenis-jenis
minyak pelumas dan cairan pendingin:
1. Minyak pelumas
Fungsi :
a. Sebagai pelumas antara dua benda
yang saling bergesekan.
b. Sebagai zat pendingin.
c. Sebagai zat perapat (sealing agent).
d. Sebagai zat pembersih.
Sifat-sifat
:
a. Derajat kekentalan (visicositas)
harus sesuai dengan operasi mesin.
b. Mempunyai daya lekat yang baik.
c. Tidak mudah bersenyawa dengan
barang-barang lainnya (tidak korosif) dan mempunyai sifat mencegah timbulnya
karat.
d. Mempunyai titik nyala (flash point)
yang tinggi dan sukar menguap.
e. Mudah memindahkan panas dan mempunyai
titik beku yang rendah.
f. Tidak mudah berbusa.
Tingkat
kekentalan :
Ada dua cara untuk mengukur derajat kekentalan minyak
pelumas yaitu :
Menurut derajat kekentalan S.A.E. (The Society Of Automotive Engineers) dimana kecil derajat kekentalan, berarti kekentalannya semakin rendah.
Menurut derajat kekentalan S.A.E. (The Society Of Automotive Engineers) dimana kecil derajat kekentalan, berarti kekentalannya semakin rendah.
Contoh :
SAE 30
.................. Encer
SAE 90 .................. kental
SAE 90 .................. kental
Menurut derajat A.P.I (American Petroleum Institute)
diisi penggolongannya menurut syarat pemakaiaan pelumas, konstruksi bagian yang
bergesekan, cara berkendaraan, pemakaian bahan.
Pemakaian :
Pada
mesin-mesin bensin, diesel, gear box, diferensial, pompa, compressor dll.
2. Gemuk (grease)
Fungsi :
Untuk melumasi bagian-bagian yang tidak dapat dilumasi
oleh pelumas cair. Sebagai contoh bagian-bagian tersebut adalah :
1. Tidak rapat
2. Sukar dicapai
3. Mudah terkena debu dan air
Sifat-sifat :
·
Mempunyai
sifat menyekat kotoran yang masuk.
·
Tidak
terpengaruh oleh temperatur.
·
Sukar
mengalir dan menguap.
·
Mencegah
masuknya air,serta meskipun ada molekul-molekul air daya lumas tidak berubah.
·
Dapat
dipakai dalam waktu yang lama.
Pemakaian :
·
Bantalan-bantalan
·
Roda-roda
gigi putaran lambat
·
Roda gigi
cacing
·
Ulir pada
ragum dan lain-lain.
3. Cairan Pendingin
Fungsi :
·
Mendinginkan
alat dan benda kerja, mengurangi adanya kikisan dan hilangnya kekerasan,
mencegah distorsi dan ketidak telitian ukuran.
·
Melumasi
kontak alat dengan benda kerja, mengurangi panas karena gesekan, menghemat
pemakaian daya dan memperbaiki keadaan permukaan.
·
Mencegah penempelan
logam dengan ujung pahat yang menyebabkan permukaan kasar .
·
Mencegah
karat setelah pemakaian mesin.
Sifat-sifat :
·
Mudah
mengalir dan mempunyai daya melumas.
·
Tidak
menimbulkan korosi.
·
Tidak
membawa kotoran dan debu.
·
Dapat
menempel pada permukaan alat dan benda kerja dalam jumlah tertentu.
·
Stabil dalam
sifat-sifat.
Pemakaian :
Pemakaian
pada mesin-mesin perkakas seperti pada pembubutan, pengeboran, frais, sekrap
milling dan gerinda.
TEKNIK PERAWATAN MESIN BUBUT
A. Landasan teori
Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja
yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari
benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda
kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir
dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar
roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros spindel dengan
poros ulir (lead screw).
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk
memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar
bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum
127. roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke khususan karena digunakan
untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inchi.
Prinsip Kerja Mesin Bubut Poros spindel akan memutar
benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi
poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak
translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
B. Mesin Bubut
Bagian-Bagian Mesin Bubut Mesin bubut terdiri dari
meja (bed) dan kepala tetap (head stock). Di dalam kepala tetap terdapat
roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros
spindel akan memutar benda kerja melalui cekam (chuck). Eretan utama (appron)
akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan
eretan atas (upper cross slide) dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua
gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk
(belt).
C. Pengertian Perawatan dan Perbaikan
Perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk
menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna
dari segala sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga
modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara
ekonomis.
Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari
besarnya/banyaknya sarana dan prasarana dalam suatu lembagan, institusi,
industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan tertentu.
Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan dan
perlindungan dari segala macam kegiatan produksi, non produksi yang ada
dalam lembaga, intitusi,perusahaan tersebut.
Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan
pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya
serta semua unit yang berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan dengan
penggunaan sarana prasarana tersebut.
Seperti pada umumnya mesin, maka mesin bubut
memerlukan perawatan yang baik,agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan.Perawatan
mesin produksi dilakukan secara umum dan khusus.Petunjuk perawatan umum pada
mesin bubut biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin,sedangkan
perawatan khusu harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori
mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin.
1.
Perawatan
Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat
rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur
perawatan mesin bubut ini adalah:
·
Mesin bubut
ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
·
Dalam
pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian
grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
·
Setelah
selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram
hasil pemotongan dan cairan pendingin
·
Untuk
pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja
secara keras dengan mengunakan palu/hammer
·
Jaga dan
perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-beram
yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa
oleh eretan.
·
Setelah
selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan
mematikan sumber tenaga mesin
2.
Perawatan
khusus
Perawatan khusus ini dilakukan
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk
perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.
D.
Bagian atau komponen Perawatan
1.
Kepala tetap,
Kepala tetap pada mesin bubut adalah pemegang kunci
utama keberhasilan pekerjaan Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap mesin
bubut di antaranya adalah:
a. Putaran poros utama tersendat-sendat
b. Putaran poros utama terlalu berat
c. Suhu atau temperature pada kepala
lepas terlalu tinggi
d. Terjadinya suara yang bising pada
kepala lepas
e. Tidak senter
2.
Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada
eretan adalah sebagai berikut:
a.
Eretan
sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan
baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut
tersebut.
b.
Hasil
pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguan pada pinion
gear.usaha mengatasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi
pinion yang baru
c.
Pemakanan
pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan
otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
d.
Terlalu
berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu
kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
e.
Tidak rata
permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan tidak
tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
f.
Teralalu
keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
g.
Kedudukan
toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
h.
Pompa pada
apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh
kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan
pipa-pipa salurannya.
3.
Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsama
pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya
pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.
E.
Jenis – Jenis Perawatan
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana
tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan
sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan
sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan.
Secara umum,
ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua
cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned
Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan
(Unplanned Maintenance).
Secara skematik pembagian perawatan
bisa dilihat pada gambar berikut :
Bentuk-bentuk
Perawatan :
1.
Perawatan
Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah
pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau
cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup
pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan
penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar
dari kerusakan.
2.
Perawatan
Korektif
Adalah
pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi
fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam
perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti
melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih
baik.
3.
Perawatan
Berjalan
Dimana
pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan
bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus
beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4.
Perawatan
Prediktif
Perawatan
prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan
prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang
canggih.
5.
Perawatan
setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan
perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga
kerjanya.
6.
Perawatan
Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah
pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau
kerusakan yang tidak terduga.
Disamping
jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa
jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan
seperti:
1. Perawatan dengan cara penggantian
(Replacement instead of maintenance)
Perawatan
dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena
harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat
cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen
rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
2. Penggantian yang direncanakan
(Planned Replacement)
Dengan telah
ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti
industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk
melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika
peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian
ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang
baru dan siap pakai.
Strategi
Perawatan :
Pemilihan
program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi pabrik.
Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang
akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya,
keterandalan tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan.
Dalam
menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya:
Ø Tenaga kerja yang terampil
Ø Ahli teknik yang berpengalaman
Ø Instrumentasi yang cukup mendukung
Ø Kerja sama yang baik diantara bagian
perawatan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:
Ø Umur peralatan/mesin produksi
Ø Tingkat kapasitas pemakaian mesin
Ø Kesiapan suku cadang
Ø Kemampuan bagian perawatan untuk
bekerja cepat
Ø Situasi pasar, kesiapan dana dan
lain-lain.
Sedangkan
untuk Perbaikan adalah Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk
menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna
mesin yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi
yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium