Sabtu, 09 November 2013

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN



PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

Nama Diklat             :  Merawat dan memperbaiki mesin bubut
Tujauan Diklat          :
Peserta  dapat melaksanakan  perawatan peralatan dan pembongkaran mesin bubut dan merakit kembali dengan kalibrasi yang benar serta dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja
Diskripsi materi         :
1.      Keselamatan dan kesehatan kerja
2.      Perawatan  peralatan/ fasilitas
3.      Pembongkaran mesin bubut
4.      Perakitan / uji kelayakan dan kalibrasi
Kerangka  Program Diklat
No
Materi
Jumlah jam
1
Kesehatan dan keselamatan kerja
Ø  Tatacara pada bengkel mekanik
Ø  Perlengkapan kerja
Ø  Pengamanan kerja pada permesinan
5
2
Perawatan peralatan
Ø  Perawatan dan perbaikan
Ø  Pengenalan bagian permesinan
Ø  Pelumasan
Ø  Identifikasi permasalahan (mesin bubut )
5
3
Overhaul
Ø  Perawatan & perbaikan mesin bubut
Ø  Melepas komponen
Ø  Membersihkan komponen
Ø  Merawat/ memperbaiki/ mengganti komponen
Ø  Merakit komponen
Ø  Uji fungsi / kelayakan

50

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

I.                   TUJUAN
1.      Peserta pelatihan dapat mengetahui cara perawatan mesin-mesin konvensoinal.
2.      Peserta pelatihan dapat memahami prinsip kerja mesin-mesin konvensional,
3.      Peserta pelatihan dapat mengetahui bagian bagian pada mesin yang harus diganti
4.      Peserta pelatihan dapat menerapkan cara perawatan yang baik pada mesin mesin konvensional

II.                 TEORI DASAR PERAWATAN
Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu produk atau barang memperbaikinya sampai pada kondisi yang dapat diterima.

HUBUNGAN PERAWATAN DENGAN SISTEM PRODUKSI
Alasan pentingnya dilakukan pekerjaan perawatan ?
1.      Agar alat tersebut siap dipakai pada saat yang diperlukan.
2.      Agar kemampuan kinerja suatu alat tetap dalam kondisi yang baik, secara teknis maupun ekonomis.
3.      Agar umur pakai dari alat tersebut dapat diperpanjang.

BENTUK PEMELIHARAAN
a.       Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
b.      Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain yang tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
c.       Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima.
d.      Pemeliharaan jalan adalah pemeliharaan yang dapat dilakukan selama mesin dipakai.
e.       Pemeliharaan berhenti adalah pemeliharaan yang hanya dapat dilakukan selama mesin berhenti.
f.       Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang perlu segera dilakukan untuk mencegah akibat yang serius.

STRATEGI PERAWATAN

1.      BREAK DOWN MAINTENANCE
Suatu pekerjaan yang dilakukan terhadap suatu alat/fasilitas berdasar perencanaan sebelumnya yang diduga telah mengalami kerusakan.

2.      SCHEDULE MAINTENANCE
Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan maintenance dan kejadian-kejadian yang menyertainya.

3.      PREVENTIVE MAINTENANCE
Suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada alat / fasilitas lebih lanjut.

III.             TEORI DASAR PELUMASAN
Pelumasan Dan Pencegahan Korosi
Pelumasan dan pencegahan korosi pada suatu instalasi mesin merupakan hal yang teramat penting. Kenyataan menunjukkan bahwa kerusakan suatu instalasi mesin, selain pemakaian yang tidak benar juga disebabkan oleh pelumasan pencegahan korosi yang salah.
Mesin-mesin perkakas dan motor-motor penggerak yang dirancang, dengan sangat teliti, baik dari segi bahan dan pengerjaannya, jika pelumasan dan pencegahan korosi tidak diperhatikan, mesin-mesin tidak akan berfungsi dengan baik dan akan berumur pendek.
Jenis-jenis minyak pelumas dan cairan pendingin:
1.      Minyak pelumas
Fungsi :
a.       Sebagai pelumas antara dua benda yang saling bergesekan.
b.      Sebagai zat pendingin.
c.       Sebagai zat perapat (sealing agent).
d.      Sebagai zat pembersih.

Sifat-sifat :
a.       Derajat kekentalan (visicositas) harus sesuai dengan operasi mesin.
b.      Mempunyai daya lekat yang baik.
c.       Tidak mudah bersenyawa dengan barang-barang lainnya (tidak korosif) dan mempunyai sifat mencegah timbulnya karat.
d.      Mempunyai titik nyala (flash point) yang tinggi dan sukar menguap.
e.       Mudah memindahkan panas dan mempunyai titik beku yang rendah.
f.       Tidak mudah berbusa.

Tingkat kekentalan :
Ada dua cara untuk mengukur derajat kekentalan minyak pelumas yaitu :
Menurut derajat kekentalan S.A.E. (The Society Of Automotive Engineers) dimana kecil derajat kekentalan, berarti kekentalannya semakin rendah.
Contoh :
SAE 30 .................. Encer
SAE 90 .................. kental
Menurut derajat A.P.I (American Petroleum Institute) diisi penggolongannya menurut syarat pemakaiaan pelumas, konstruksi bagian yang bergesekan, cara berkendaraan, pemakaian bahan.

Pemakaian :
Pada mesin-mesin bensin, diesel, gear box, diferensial, pompa, compressor dll.


2.      Gemuk (grease)
Fungsi :
Untuk melumasi bagian-bagian yang tidak dapat dilumasi oleh pelumas cair. Sebagai contoh bagian-bagian tersebut adalah :
1.      Tidak rapat
2.      Sukar dicapai
3.      Mudah terkena debu dan air

Sifat-sifat :
·         Mempunyai sifat menyekat kotoran yang masuk.
·         Tidak terpengaruh oleh temperatur.
·         Sukar mengalir dan menguap.
·         Mencegah masuknya air,serta meskipun ada molekul-molekul air daya lumas tidak berubah.
·         Dapat dipakai dalam waktu yang lama.

Pemakaian :
·         Bantalan-bantalan
·         Roda-roda gigi putaran lambat
·         Roda gigi cacing
·         Ulir pada ragum dan lain-lain.

3.      Cairan Pendingin
Fungsi :
·         Mendinginkan alat dan benda kerja, mengurangi adanya kikisan dan hilangnya kekerasan, mencegah distorsi dan ketidak telitian ukuran.
·         Melumasi kontak alat dengan benda kerja, mengurangi panas karena gesekan, menghemat pemakaian daya dan memperbaiki keadaan permukaan.
·         Mencegah penempelan logam dengan ujung pahat yang menyebabkan permukaan kasar .
·         Mencegah karat setelah pemakaian mesin.

Sifat-sifat :
·         Mudah mengalir dan mempunyai daya melumas.
·         Tidak menimbulkan korosi.
·         Tidak membawa kotoran dan debu.
·         Dapat menempel pada permukaan alat dan benda kerja dalam jumlah tertentu.
·         Stabil dalam sifat-sifat.

Pemakaian :
Pemakaian pada mesin-mesin perkakas seperti pada pembubutan, pengeboran, frais, sekrap milling dan gerinda.







TEKNIK PERAWATAN MESIN BUBUT
A.    Landasan teori
Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir (lead screw).
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke khususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inchi.
Prinsip Kerja Mesin Bubut Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

B.     Mesin Bubut
Bagian-Bagian Mesin Bubut Mesin bubut terdiri dari meja (bed) dan kepala tetap (head stock). Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui cekam (chuck). Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross slide) dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk (belt).

C.    Pengertian Perawatan dan Perbaikan
Perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.
Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan prasarana dalam suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan tertentu. Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan dan perlindungan dari segala macam kegiatan produksi, non produksi  yang ada dalam lembaga, intitusi,perusahaan tersebut.
Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan  sarana prasarana tersebut.
Seperti pada umumnya mesin, maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik,agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan.Perawatan mesin produksi dilakukan secara umum dan khusus.Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin,sedangkan perawatan khusu harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin.

1.      Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:
·          Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
·          Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
·          Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin
·          Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
·          Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.
·          Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin
2.      Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.

D.    Bagian atau komponen Perawatan
1.      Kepala tetap,
Kepala tetap pada mesin bubut adalah pemegang kunci utama keberhasilan pekerjaan Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:
a.       Putaran poros utama tersendat-sendat
b.      Putaran poros utama terlalu berat
c.       Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
d.      Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
e.       Tidak senter 
2.      Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
a.       Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
b.      Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguan pada pinion gear.usaha mengatasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
c.       Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
d.      Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
e.       Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
f.       Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
g.      Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
h.      Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya.

3.      Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsama pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.

E.      Jenis – Jenis Perawatan
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan.
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1.      Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2.      Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut :




















Bentuk-bentuk Perawatan :
1.        Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

2.        Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

3.        Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

4.        Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

5.        Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

6.        Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
1.      Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.

2.      Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.

Strategi Perawatan :
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan.
Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya:
Ø  Tenaga kerja yang terampil
Ø  Ahli teknik yang berpengalaman
Ø  Instrumentasi yang cukup mendukung
Ø  Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:
Ø  Umur peralatan/mesin produksi
Ø  Tingkat kapasitas pemakaian mesin
Ø  Kesiapan suku cadang
Ø  Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat
Ø  Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.
Sedangkan untuk Perbaikan adalah Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna mesin yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.


1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
    Terjangkau
    Cost saving
    Solusi
    Penawaran spesial
    Hemat biaya Energi dan listrik
    Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut


    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management
    OUR SERVICE
    1.
    Coagulan, nutrisi dan bakteri
    Flokulan
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Garment wash
    Eco Loundry
    Paper Chemical
    Textile Chemical
    Degreaser & Floor Cleaner Plant

    2.
    Oli industri
    Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    3.
    Other Chemical
    RO Chemical
    Hand sanitizer
    Evaporator
    Oli Grease
    Karung
    Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
    Zinc oxide
    Thinner
    Macam 2 lem
    Alat-alat listrik
    Packaging
    Pallet
    CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
    Almunium

    BalasHapus